Derai air mata tak henti iringi kepergianmu sahabat...
Oh...mengapa begitu cepat Tuhan memanggilmu
Duka di hati tak cukup mewakili rasa kehilanganku
Isak tangis mengiris-iris perasaanku
Angin sendu berhembus kencang menerpa batinku
Jejak langkahmu bersamaku adalah hadiah terindah darimu
Ingin rasanya aku kembali mengulang masa-masa itu
Andaikan saja aku dapat memutar waktu
Namun ku tahu itu takkan mungkin bisa terjadi
Sahabat...semoga kau temuai kedamaian yang abadi di sisi-Nya
Yang selama ini belum pernah kau lihat, kau dengar dan kau rasakan
Aku doakan semoga engkau bahagia di alam sana
Hingga saat kita dapat kembali berjumpa, bukan di dunia ini tentunya
Oh...mengapa begitu cepat Tuhan memanggilmu
Duka di hati tak cukup mewakili rasa kehilanganku
Isak tangis mengiris-iris perasaanku
Angin sendu berhembus kencang menerpa batinku
Jejak langkahmu bersamaku adalah hadiah terindah darimu
Ingin rasanya aku kembali mengulang masa-masa itu
Andaikan saja aku dapat memutar waktu
Namun ku tahu itu takkan mungkin bisa terjadi
Sahabat...semoga kau temuai kedamaian yang abadi di sisi-Nya
Yang selama ini belum pernah kau lihat, kau dengar dan kau rasakan
Aku doakan semoga engkau bahagia di alam sana
Hingga saat kita dapat kembali berjumpa, bukan di dunia ini tentunya
Didedikasikan untuk Dodi Ajiansyah
PS : Pernahkah kamu ngerasain yang namanya ditinggal sama sohib? Apalagi kalo perginya itu jauh banget dan ga mungkin buat balik lagi. Sebuah coretan kecil yang gue tulis 3 tahun lalu. Tentang rasa kehilangan seorang sahabat terbaik, sekedar untuk mengenang kepergiannya, maka gue menuliskannya kembali di sini.